Kadipaten Tumapel ( 1161 - 1466 ) | |
---|---|
Ibukota | - Kutaraja - Singhasari |
Bahasa | Kawi |
Agama | Islam, Hindu, Buddha, Animisme |
Bentuk Pemerintahan | Kadipaten |
Peristiwa Penting | - 1161 M, Sri Jayamerta tercatat pernah memberikan anugerah kepada masyarakat desa Sukun ( Prasasti Sukun ). - 1222 M, Ranggah Rajasa berhasil melepaskan Kerajaan Tumapel dari Panjalu dan menjadi Negara Merdeka. ( Serat Pararaton ). - 1447 M, Dyah Suraprabhawa menjadi Bhre Tumapel ( Prasasti Waringin Pitu ). - Pemerintahan Kadipaten Tumapel dilanjutkan oleh Kadipaten Sengguruh. |
Mata Uang | Masa dan Tahil (koin emas dan perak lokal) |
Di Dahului Oleh | Di Gantikan Oleh |
Pangkaja | Kadipaten Sengguruh |
Tumapel merupakan Salah satu Kadipaten yang pernah menjadi bawahan Kerajaan Panjalu dan Sukses menjadi Kerajaan besar dengan ibukotanya Singhasari.
Pada era Majapahit, Tumapel kembali berstatus sebagai Vassal. Kemudian berubah menjadi Kadipaten Sengguruh era Kesultanan Demak.
Sekarang merupakan bagian dari Kabupaten Malang.
Vassal Panjalu
Berikut adalah Daftar Kepala Daerah di Tumapel era Panjalu :
1. Sri Jayamerta
Namanya termuat dalam Prasasti Sukun, diperkirakan beliaulah yang memimpin Tumapel masa awal pendirian.
2. Tunggul Ametung
Pada masanya ia menjabat sebagai akuwu Tumapel, ini berarti dapat diketahui bahwa status Tumapel mungkin diturunkan menjadi semacam Kecamatan.
3. Ranggah Rajasa
Setelah Naik tahta menggantikan posisi Tunggul Ametung. Ternyata Rajasa mendapatkan banyak dukungan dari para Brahmana untuk melakukan perlawanan terhadap Raja Panjalu bernama Kertajaya.
Pertempuran pun terjadi disekitar desa Ganter. Kemenangan berhasil diraih pihak Tumapel.
Akibat peristiwa itu, Tumapel berubah status menjadi Kerajaan Besar dan berdaulat.
Vassal Majapahit
Tumapel menjadi negeri bawahan Majapahit yang paling utama. Raja yang memimpin bergelar Bhre Tumapel[8][9][10]
Bhre Tumapel yang pernah menjabat ialah :
1. Kertawardhana dyah Cakradara ( 1328 - 1386 )
2. Manggalawardhana ( 1389 - 1427 )
3. Kertawijaya ( 1429 - 1447 )
4. Suraprabhawa ( 1447 - 1466 )
- Prasasti Sukun ( 1161 M )
- Prasasti Kudadu ( 1294 M )
- Prasasti Waringin Pitu (1447 M)
- Kitab Negarakretagama
- Serat Pararaton
- Prasasti Sukun ( 1161 M )
- Prasasti Kudadu ( 1294 M )
- Prasasti Waringin Pitu (1447 M)
- Kitab Negarakretagama
- Serat Pararaton
Kutipan
- "Silsilah Lengkap Pararaja Majapahit Versi Siwi Sang". siwisang.wordpress.com. Diakses tanggal 17 Juli 2022.
- ^ "Kitab Pararaton (terjemahan)". majapahitprana.blogspot.com. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Terjemahan Lengkap Naskah Manuskrip Nagarakretagama". historynote.wordpress.com. hlm. Pupuh 68. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
Referensi
- Mulyana, Slamet (2006). Tafsir sejarah nagarakretagama (dalam bahasa Indonesia). PT LKiS Pelangi Aksara. hlm. 339 – 340. ISBN 978-979-2552-546.
- Mulyana, Slamet (2006). Tafsir sejarah nagarakretagama (dalam bahasa Indonesia). PT LKiS Pelangi Aksara. hlm. 339 – 340. ISBN 978-979-2552-546.
Komentar
Posting Komentar